Studi terbaru menegaskan pendapat yang sudah sering kita dengar bahwa makan cepat-cepat selain tidak baik bagi pencernaan juga memicu kegemukan. Perlu diketahui pula, hal seperti ini kerap terjadi pada mereka yang terbiasa makan di depan komputer atau di meja kerja. Studi yang dilakukan para peneliti di Imperial College, London menemukan bahwa mereka yang menelan makanan cepat-cepat cenderung makan lebih banyak dibandingkan mereka yang makan dengan santai.
Pasalnya, proses makan yang cepat bisa menghambat pelepasan hormon yang berfungsi menyampaikan pesan ke otak untuk memberitahukan kalau perut sudah kenyang.
"Temuan ini mendukung anjuran lama yang menasihati Anda agar mengunyah makanan setidaknya 20 kali sebelum masuk ke dalam perut," kata salah salah satu peneliti Stephen Bloom.
Bloom menyebutkan hal ini sering dilakukan para pekerja yang cenderung makan di meja kerjanya. Menurutnya, kebiasaan mereka yang makan terburu-buru sambil berada di depan komputer bisa memicu epidemi obesitas. "Makan dengan cepat, makan di tempat kerja atau makan sambil mengerjakan tugas di layar monitor membuat Anda terus memasukkan makanan ke mulut. Hal ini bisa meningkatkan risiko kegemukan," kata Bloom.
Dalam studi ini, peneliti membandingkan sampel darah dari beberapa partisipan yang diminta mengonsumsi es krim sebanyak 300ml dengan kecepatan berbeda-beda. Selain itu, peneliti juga mengukur kadar hormon yang memberi sinyal ke otak bahwa perut sudah kenyang. Hasilnya diketahui bahwa mereka yang menghabiskan waktu 30 menit untuk makan es krim memiliki kadar hormon lebih tinggi. Saat dibandingkan dengan partisipan yang makan terburu-buru, mereka pun mengaku merasa lebih kenyang.
Senin, 22 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar